32 Biksu Yang Melaksanakan Ritual Thudong Tiba di Ambarawa.

    32 Biksu Yang Melaksanakan Ritual Thudong Tiba di Ambarawa.

    SEMARANG- Pada tanggal 23 Maret  2023, para bhante atau Biksu Thailand dikabarkan memulai ritual jalan kaki yang disebut dengan Ritual Thudong. Perjalanan ini akan berakhir berbulan-bulan hingga mereka sampai pada titik terakhir, yaitu Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

    Thudong adalah perjalanan ritual para bhante yang dilakukan dengan berjalan kaki menempuh ribuan kilometer. Menurut bahasa Pali, thudong berasal dari kata dhutanga yang berarti latihan keras. Latihan ini dilakukan sebagai bentuk menjalani perintah Sang Buddha, . yaitu 13 praktik pertapaan. Artinya, bhante harus menyatu dengan alam untuk mencapai meditatif. Bukan bhante atu biksu biasa yang mampu menjalani ritual thudong setiap tahun dalam sekitar 4 bulan perjalanan. 

    Sebanyak 32 Biksu yang melaksanakan ritual Tudhong atau berjalan dari Thailand menuju Candi Borobudur di Magelang tiba di wilayah Kabupaten Semarang, Senin (29/05/) sore.Sejak dari batas kota Ungaran, ratusan warga berjajar sepanjang Jalan Gatot Subroto – Jalan Diponegoro menyambut mereka dengan antusias.

    Termasuk warga yang bernaung dibawah Lembaga Pembinaan Keagamaan Budha (LPKB) yang menyambut mereka tepat di tugu batas Kota Semarang dan Kabupaten Semarang di Pudakpayung.

    Ketua LPKB, Dono Priyoto, mengatakan ritual Thudong oleh para biksu dari Thailand ini baru pertama kali melintasi wilayah Indonesia. Baginya, sebuah kebanggan dapat menerima kedatangan mereka yang sedang menjalani ritual suci tersebut.

    Rombongan yang akan merayakan Hari Raya Waisak di Candi Borobudur pada 1 Juni 2023 itu, mendapatkan pengawalan dari anggota Koramil 09/Ambarawa dan Polsek Ambarawa.

    “Pengawalan untuk para Bhante atau Biksu yang melaksanakan ritual Tudhong memasuki wilayah Polres Semarang, Polres Semarang menerjunkan 125 personil untuk mengamankan jalannya ritual. Selain itu kami juga dibantu jajaran TNI dari Kodim 0714/Salatiga, Satpol PP dan Dishub, serta relawan maupun Ormas di Kabupaten Semarang, ” ungkap Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra di sela menerima rombongan di Klenteng Hok Tik Bio Ambarawa.

    Rombongan tiba di Klenteng Hok Tik Bio sekitar pukul 19.30 Wib, diterima langsung jajaran Forkopimda Kab. Semarang dengan pengalungan bunga kepada ketua rombongan oleh Bupati Semarang H. Ngesti Nugraha SH. MH., didampingi Kapolres, Dandim 0714/Salatiga dan Kajari Ambarawa.

    Juga disambut Wakil DPRD Kabupaten Semarang yang juga tokoh masyarakat Kecamatan Ambarawa The Hok Hiong, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama, para tokoh agama dan tokoh masyarakat.

    “Rombongan malam ini menginap di klenteng Hok Tik Bio, dan esok hari akan melanjutkan perjalanannya kembali menuju Magelang. Tentunya personil Polres Semarang kami siagakan di Polsek Ambarawa untuk mengamankan serta mengawal perjalanan ke arah Magelang esok hari, ” jelas Kapolres, Senin (29/5/2023) malam.

    Bupati Semarang Ngesti Nugraha memberi penghormatan dan mendoakan agar para Bante lancar dalam perjalanan menuju Candi Borobudur di Magelang.

    “Semoga para biksu diberi kesehatan, keselamatan dan diberkati Tuhan. Selamat sambut Hari Waisak, ” ucapnya.

    Rencana pagi ini, Selasa (30/5/2023) rombongan ritual Thudong mulai start pukul 08.20 berangkat ke Gereja Santo Thomas, Bedono menuju Secang Kabupaten Magelang. Diperkirakan akan tiba di Kelenteng Liong Hok Bio Magelang pukul 16.00 disambut warga dan iringan Samsi Singa Mas dan pembacaan paritta.

    Editor:Yudha27

    semarang jateng
    Wahyudha Widharta

    Wahyudha Widharta

    Artikel Sebelumnya

    Launching Polisi RW,Dandim Hadir Bersama...

    Artikel Berikutnya

    Warga Binaan Rutan Salatiga Dapat Motivasi...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Bekerja Tanpa Cemas, Bansos Tetap Aman: BPJS Ketenagakerjaan Tepis Isu yang Resahkan Pekerja Informal
    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan

    Ikuti Kami