Danramil Ajak Nelayan Jaga Ekosistem di Rawa Pening

    Danramil Ajak Nelayan Jaga Ekosistem di Rawa Pening

    SEMARANG - Danramil 13/Bawen Kapten Chb Nur Rofiq dalam kegiatan komsosnya menyambangi salah satu warga di wilayah binaannya yang berprofesi sebagai nelayan yang dalam kesehariannya menggantungkan hidup nya dengan cara menangkap ikan dengan menggunakan alat tradisonal yang biasa di sebut "Branjang" di Desa Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang.

    Jika dilaut cara menangkap ikan ini dengan nama bagan, tetapi untuk di Rawa Pening dinamakan branjang.4 pilar bambu utama dipasang dan ditancapkan membentuk pola bujur sangkar. Masing-masing pilar dihbungkan dengan bambu secara horisontal untuk saling menguatkan, 4 pilar bambu tersebut masing-masing diberi katrol untuk menambatkan jaring yang aka dibentangkan ditengah-tengah. Sebuah rumah apung dibuat sebagai ruang kendali untuk menaik turunkan jaring dengan cara memutar dengan roda yang dioprasikan secara manual.

    Dikatakan oleh Danramil Hal ini banyak ditemukan di Danau Rawa Pening yang dimiliki oleh para nelayan di wilayah tersebut, Ikan-ikan yang tertangkap di branjang biasanya Mujaer, Sepat, Gabus dan Ikan Mas.

    "Branjang dengan ukuran 2inchi, sehingga ikan yang berukuran kecil akan lolos dari jaring, dan ini tentunya akan tetap menjaga ekosistem ikan di Danau Rawa Pening tetap terjaga, dengan mengambil ikan yang memang ukurannya sesuai untuk konsumsi"pungkasnya.

    Mata jaring itu berukuran kecil tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Dengan begitu ikan berukuran kecil yang seharusnya belum boleh ditangkap justru ikut terjaring.

    “Saya berharap pemancing [nelayan] kalau menangkap ikan, terus di dalamnya ada ikan jangan telurnya saja dilepaskan, ikan yang kecil-kecil jangan ikut ditangkap. Ya ndak boleh. Kami enggak sepakat penangkapan ikan dengan cara itu, ” ujarnya.

    Pihaknya juga bekerjasama dengan instansi terkait menyosialisasikan bahaya penangkapan ikan menggunakan branjang terhadap masyarakat yang berdomisili di sekitar Danau Rawa Pening. Langkah ini dilakukan agar mereka turut menjaga dan tak merusak ekosistem air. “Tak hanya nelayan, kami telah menyosialisasikan tentang ekosistem air di Rawa Pening terhadap masyarakat, ” jelas dia.(Yudhaoncu27)

    semarang jateng
    Wahyudha Widharta

    Wahyudha Widharta

    Artikel Sebelumnya

    Dukung Perkembangan Sepak Bola di Wilayah...

    Artikel Berikutnya

    Pimpin Apel Pagi Setelah Cuti Lebaran,Kasdim...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Aliansi Antar Kementerian Ciptakan Generasi Emas yang Siap Bersaing di Tingkat Global
    Hendri Kampai: Indonesia Emas, Mimpi Indah atau Nyata? Saatnya Tiga Kementerian Mulai Kolaborasi!
    Hendri Kampai: Ujian Nasional, Standar Kompetensi Minimal Siswa dan Cerminan Keberhasilan Guru
    Hendri Kampai: Koperasi Nasional, Dari Desa untuk Indonesia yang Lebih Berdikari

    Ikuti Kami